RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Penanganan longsor di Kilometer 27, Jalan Poros Sangatta-Rantau Pulung, Kutai Timur (Kutim), masih terus dilakukan. Memiliki target tiga pekan, sayangnya perbaikan justru telah berlangsung lebih dua bulan namun tidak ada perubahan yang signifikan.
Ironisnya, kondisi longsor tersebut semakin melebar. Bahkan kendaraan roda empat ke atas harus berhati-hati ketika melintas. Pasalnya jika penanganan tersebut tidak dimaksimalkan, dikhawatirkan rute terdekat menuju Rantau Pulung dapat lumpuh. Mengingat, kondisi longsor semakin memprihatinkan.
Menanggapi ini, Ketua DPRD Kutim Joni tak menampik hal tersebut. Politikus PPP itu mengatakan, memang ada berapa titik longsor yang memerlukan perhatikan di poros tersebut.
“Memang harus cepat dikerjakan. Kasian masyarakat yang melintasi, karena memang berbahaya,” katanya, Kamis (3/11/2022).
Meskipun sudah ada alat berat milik PT KPC dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutim melakukan perbaikan. Diharapkannya agar dapat mempercepat penanganannya.
“Jangan sampai semakin parah. Kalau longsor memutus jalan akan menyulitkan warga. Apalagi sekarang musim hujan,” ucapnya.
Kendati demikian, kata dia, PT KPC telah berkomitmen memperbaiki sisi kiri poros tersebut. Sedangkan sisi kanan merupakan kewajiban pemerintah.
“Mudah-mudahan perbaikannya bisa lebih cepat lagi,” pungkasnya.
Perlu diketahui, PT KPC disebut-sebut telah berkomitmen dalam perbaikan jalan milik Kabupaten Kutim tersebut. Bahkan GM Eksternal PT KPC Wawan Setiawan tidak menampik hal itu.
“Kami masih berkolaborasi dengan pemerintah untuk menyelesaikan longsor di poros Sangatta-Rantau Pulung,” katanya.
Menurutnya, penanganan longsor tersebut tidak mudah. Secara teknis, memerlukan langkah-langkah yang strategis. Apalagi kedua sisi jalan itu longsor dan menciptakan jurang yang sangat terjal.
“Memang tidak menguntungkan. Terpenting ada langkah perbaikan jangka pendek dan jangka panjang. Itu yang diprioritaskan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala DPU Kutim Muhammad Muhir mengatakan, kini perbaikan sudah berjalan. Pihaknya pun berkolaborasi dengan PT KPC untuk penanganannya.
“Alhamdulillah sudah mulai action di lapangan. Semoga bisa mengatasi masalah transportasi warga menuju Rantau Pulung dan sekitarnya,” sebutnya.
Dia menilai, jurang di kedua sisi jalan tersebut memang cukup parah. Sehingga memerlukan penanganan yang perhitungan teknisnya benar-benar matang.
“Tidak bisa asal-asalan. Kalau hanya jalan berlubang kan tinggal ditambal saja. Ini berbeda, memang memerlukan kajian teknis untuk penanganannya,” paparnya. (adv/rk)