RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Menjelang akhir tahun, progres pekerjaan proyek multi years contract (MYC) baru mencapai 20 persen. Meski begitu, para pemenang lelang dipastikan terus menggenjot progresnya. Bahkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) meminta pekerjaan proyek tersebut dimaksimalkan.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kutim Joni. Politikus PPP itu menyebut, target penyelesaian pekerjaan memang 2024 mendatang. Pemenang lelang pun diminta kerja profesional. Sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.
“Setiap penerima pekerjaan MYC hanya akan dibayar sesuai dengan hasil progres pekerjaannya. Kalau tidak sanggup menyelesaikan, tentu berimbas terhadap hasil pembangunan yang sudah lama dinantikan masyarakat,” katanya.
Menurutnya, para kontaktor mesti memastikan bahwa pekerjaan harus benar-benar diselesaikan. Sedangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim, diminta memaksimalkan pengawasan. Termasuk mengevaluasi secara ketat setiap pekerjaan pembangunan yang dilaksanakan.
“Terutama kontaktor yang dibiayai APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah). Kualitasnya harus sesuai dengan spesifikasi. Begitu pula waktu kerja harus sesuai kontrak,” tuturnya.
Apalagi, kata dia, pemkab telah mengalokasikan Rp 1,3 triliun untuk pelaksanaan program-program MYC. Sebagai upaya percepatan pembangunan infrastruktur yang meliputi jalan, jembatan, pelabuhan, drainase dan sistem penyediaan air minum (SPAM).
“Bukan anggaran kecil. Harus dimaksimalkan agar dampaknya benar-benar dirasakan masyarakat,” tutupnya.
Untuk diketahui, pelaksanaan program MYC dipastikan tersebar di kawasan perkotaan hingga pedalaman. Di antaranya Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Long Mesangat, Telen, Bengalon, Sandaran, Karangan, Kaliorang, Muara Bengkal, Rantau Pulung, Muara Ancalong, Kaubun, Kongbeng dan Muara Wahau. (adv/rk)