RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dikhawatirkan akan memberik dampak terhadap harga bahan pokok. Pasalnya, proses distribusi barang yang paling pertama kena dampaknya. Sehingga dapat membuat barang-barang menjadi naik lantaran biaya pengiriman yang meningkat.
Menanggapi ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kasiperindag) Kutai Timur (Kutim) Zaini, tak menampik hal tersebut. Kendati demikian, sejauh ini harga bahan pokok di Kutim masih relatif aman.
“Belum ada kenaikan yang sangat signifikan,” katanya, Rabu (23/11/2022).
Menurutnya, harga di pasar cenderung fluktuasi. Apabila pasokan barang sedikit, maka harga akan naik. Begitu pula sebaliknya, ketika barang banyak harga pun turun.
“Memang tidak bisa diprediksi. Tapi saat mengecek di pasar, kalau untuk sembako seperti beras tidak ada masalah. Cabe juga tidak ada masalah. Termasuk bahan pokok lainnya. Sejauh ini di Kutim relatif aman,” terangnya.
Begitu pula harga daging sapi, sejauh ini tidak ada gejolak. Meskipun saat ini ada ancaman dari penyakit mulut dan kuku (PKM) dan sistem penggemukan sapi lokal masih kurang, namun masalah harga tidak ada masalah.
“Sebenarnya kalau minat masyarakat terhadap daging beku banyak. Mau berapa ton pun bisa didatangkan dari Bulog. Apalagi harganya lebih murah, berkisar Rp 80-90 ribu saja. Cuma masyarakat kita tidak terlalu suka,” tuturnya.
Apalagi daging beku kebanyakan kerbau. Sedangkan masyarakat Kutim tidak cocok dan lebih menyukai daging sapi. Berbeda dengan di Sulawesi, yang sangat meminati daging kerbau.
“Untuk ketersediaan ikan, sampai sekarang masih normal. Yang jelas selama ini aman saja. Tidak ada keluhan masyarakat bahkan pihak pasar tidak menyampaikan apapun kepada kami,” sebutnya.
Menurutnya, harga di kawasan Kecamatan Sangkulirang masih terjangkau. Sebab terbantu karena ada pelabuhan. Bahkan barang di sana cenderung lebih murah dari kecamatan lainnya.
“Begitu pula Muara Wahau dan Kongbeng, yang barang-barangnya banyak berasal dari Berau,” jelasnya.
Saat ini, pihaknya lebih khawatir pada kawsan Utara Kutim. Seperti Batu Ampar, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang.
“Tapi sepanjang jalur dari Samarinda sampai ke sana aman, maka tidak masalah,” pungkasnya. (adv/rk)