RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Semarak Expo Pembangunan HUT ke-23 Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah berlangsung sejak 11 Oktober lalu. Berlangsung selama enam hari, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalimantan Timur (Kaltim), Komisariat Kutim turut memeriahkan momen tersebut.
Ya, organisasi yang menaungi 34 Perusahaan Kelapa Sawit (PKS) di Kutim itu, berpartisipasi memeriahkan dengan mengikuti Expo Pembangunan 2022 di Graha Expo, Sangatta Utara, yang mengangkat tema Magic Land.
“Semua yang ditampilkan produk hasil perkebunan kelapa sawit. Dari bibit, pohonnya dan Tandan Buah Segar (TBS). Ada juga hasil PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) yang mengolah CPO (Crude Palm Oil), kernel dan lainnya juga ditampilkan,” kata Ketua Komisariat GAPKI Kutim Tukiyono.
Pihaknya juga menampilkan segala perlengkapan yang digunakan di dalam pabrik. Termasuk menyediakan buku gratis terkait perkebunan dan industri kelapa sawit bagi para pengunjung.
“Ada doorprize minyak goreng, yang setiap hari disediakan 100 liter selama expo berlangsung. Pengunjung hanya perlu mengisi daftar hadir dan mengambil undian sendiri,” ujarnya.
Menurutnya, dari terdapat 135 perusahaan perkebunan yang ada di Kutim. Kabupaten yang terletak di kawasan Utara Kaltim ini, seharusnya sudah memiliki pabrik yang dapat mengolah produk turunan produksi kelapa sawit. Apalagi dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK-MBTK).
“Masa di Bontang ada, Kutai Timur yang perkebunannya luas justru tidak ada,” katanya.
Baca Juga: LAGI !!! Tersangka dan Sabu Seberat 5,24 Gram Diamankan Polsek Muara Wahau
Dia menyebut, pemerintah perlu memberikan stimulus. Dengan mendirikan pabrik turunan kelapa sawit di KEK-MBTK melalui pembentukan perusahaan daerah (perusda).
“Sehingga merangsang pihak swasta untuk mau berinvestasi,” katanya.
Berdasarkan hasil estimasinya, dibutuhkan Rp 200-300 miliar untuk mendirikan pabrik yang dapat mengolah berbagai jenis produk hilirisasi. Seperti minyak goreng dan lainnya. (rk)