
RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Shabaruddin memberikan sorotannya terhadap daerah yang kaya akan perkebunan dan pabrik kelapa sawit, namun masih ada masyarakat di sekitarnya belum terjamah layanan listrik dan air bersih (PDAM). Sebuah ironi, khususnya di sekitar Sangkulirang,
Shabaruddin mengungkapkan, banyak desa di dapilnya masih bergantung pada sumber listrik swadaya atau terbatas. Padahal, seharusnya Pemkab Kutim dapat bekerja sama secara strategis dengan perusahaan sawit yang beroperasi di sekitar desa.
“Kalau kebutuhan listrik dan PDAM itu memang belum ada sama sekali di beberapa desa. Padahal, pemerintah bisa bekerja sama dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit,” ujarnya.
Menurutnya, peran kemitraan dari perusahaan sangat diperlukan. Mengingat limbah sawit dapat diolah menjadi energi terbarukan. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai, banyak pabrik sawit di Kutim, khususnya di daerah Sangkulirang, tapi masih minim atau belum punya andil dalam mendistribusikan listrik dan air bersih kepada masyarakat sekitarnya.
“Satu-satunya pengecualian ada di Desa Susuk, yang baru-baru ini mendapat bantuan dari PT Bumi Mas Agro (BMA) untuk mendistribusikan listrik ke warga,” tuturnya.
Pihaknya pun mendorong, agar pemkab dapat memperketat regulasi. Termasuk mendorong tanggung jawab sosial perubahan berupa CSR, agar potensi energi dari limbah sawit dapat dimanfaatkan maksimal.
“Terutama untuk mengatasi ketersediaan listrik dan air bersih di desa-desa terpencil. Apalagi di wilayah desa itu terdapat operasional perusahaan kelapa sawit,” pungkasnya. (adv/rk)










