RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Genangan yang terjadi tepat di depan kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) menjadi perhatian banyak pihak. Bagaimana tidak, genangan juga mencapai halaman kampus yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Sangatta Utara, Kutai Timur (Kutim), Jumat (21/10/2022).
Curah hujan tinggi belakangan ini menjadi salah satu penyebabnya. Apalagi saluran drainase yang tidak maksimal mengalirkan air juga disorot. Para mahasiswa pun mengeluh. Sebab, akses masuk kampus terhambat genangan. Pantauan Lembaga Pers Mahasiswa STAIS, ketinggian air hingga setengah betis orang dewasa. Bahkan membuat celana para mahasiswa basah, karena harus rela berjalan kaki.
“Kendaraan tidak bisa memasuki lokasi parkir. Makanya parkir di luar kampus,” kata salah satu mahasiswa yang enggan disebutkan namanya.
Kalau memaksa, kata dia, bisa membuat sepeda motor mogok. Sedangkan genangan tidak terjadi kali ini saja.
“Sudah berulang-ulang. Kalau hujan deras kawasan kampus selalu tergenang,” tuturnya.
Sementara itu, Pembantu Ketua II yang juga dosen STAIS Satria mengatakan senada. Menurutnya, penyebab genangan disebabkan saluran drainase sudah lama tertutup hingga terjadi penyumbatan.
“Banyak rumputnya. Makanya perlu perhatian pemerintah,” ucapnya.
Tak menunggu lama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutim, Muhir langsung menyambangi lokasi. Hasil pemantauan, aliran air yang mengarah drainase dari kawasan segmen area milik salah satu perusahaan hingga Kanal III, sudah dipenuhi sedimen dan rerumputan.
“Ternyata salah satu penyebab genangan karena saluran drainase tidak lancar, akhirnya terjadi genangan di sekitar kampus STAIS,” katanya, kemarin (21/10).
Dia tak menampik, permasalahan tersebut sudah menjadi perhatian Bupati Kutim. Bahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT KPC untuk mencari solusi. Mengingat, air genangan diduga berasal dari kawasan segmen area perusahaan pertambangan batu bara tersebut yang dinilai cukup luas.
“Sedangkan kapasitas drainase tidak memadai. Kalau saluran drainase baik dan dirawat, tentu tidak terjadi genangan,” terangnya.
Hanya saja, pihaknya selalu dilimpahkan menangani saluran drainase di kawasan hilir. Hal itu membuatnya kewalahan. Apalagi debit airnya cukup besar membuat drainase tidak maksimal.
“Makanya air menggenangi kawasan rendah, tepat di sekitaran kampus STAIS,” paparnya.
Dia pun mengajak pihak KPC bersinergi memberikan penanganan. Pihaknya tak ingin genangan membuat jalan ikut rusak.
“Apalagi pihak perusahaan sudah berkomitmen. Kami berharap ada action dalam waktu dekat,” harapnya.
Diperlukan normalisasi terhadap saluran drainase yang memiliki panjang 2 kilometer itu. Mengingat perawatan drainase akan membuat air mengalir lebih baik.
“Bahkan tidak akan menyebabkan genangan. Makanya kami berharap ada penanganan. Jalurnya ada, tinggal merapikan dan membersihkan sedimennya,” sebutnya.
Sementara itu, GM Eksternal PT KPC Wawan Setiawan memastikan, pihaknya selalu sangat peduli terhadap terhadap genangan yang menimpa kawasan kampus tersebut. Makanya berkoordinasi dengan Dinas PU dilakukan.
“Sekarang alat berat kami sudah berada di sisi hilir (Kanal III). Senin alat berat Team Infrastruktur akan start di sisi hulu, Jalan Soekarno Hatta,” terangnya.
Pihaknya akan bekerja dari dua arah. Tetapi dimulai dari sisi hilir. Setelah itu disusul infrastruktur agar air tidak menggenangi area permukiman di kawasan hilir.
“Ini sebagai bentuk kepedulian atas situasi sekarang,” ucapnya. (rk)