RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), memang sedang meningkat drastis. Meski begitu, dukungan anggaran yang besar itu menjadi tantangan tersendiri bagi Pemkab Kutim. Terutama untuk proses serapannya agar dapat terserap 100 persen.
Bahkan pemkab belum juga memaksimalkan pelaksanaan anggaran. Padahal, masyarakat sangat menantikan pemerataan pembangunan infrastruktur dasar yang sepenuhnya belum dirasakan warga seluruh kecamatan di kabupaten ini. Terutama bagi yang tinggal di kawasan pedalaman dan pesisir.
Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Faizal Rachman memiliki catatan khusus bagi kepemimpinan pasangan Ardiansyah Sulaiman dan Kasmidi Bulang (ASKB) itu.
“Apalagi sekarang APBD Kutim tertinggi sepanjang kabupaten ini berdiri. Mestinya peluang untuk memaksimalkan pembangunan dapat direalisasikan,” katanya.
Politikus PDIP itu pun meminta, agar Pemkab Kutim benar-benar memaksimalkan setiap program di usia kabupaten yang sudah menginjak 24 tahun.
“Sesuai dengan slogan Kutai Timur (Untung Tuah Bumi Banua). Makanya momentum ini menjadi pengingat bagi pemerintah, agar bisa mempercepat pembangunan di semua sektor,” tuturnya.
Apalagi saat Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyampaikan pidatonya, tepat saat hari peringatan HUT ke-24 Kutim lalu bahwa tantangan pemerataan infrastruktur dasar bisa selesai. Apalagi adanya program pembangunan yang menggunakan skema tahun jamak.
“Ini harus benar-benar dimaksimalkan. Usia Kutim lebih dua dekade dan didukung anggaran yang memadai. Tidak ada alasan tidak dapat direalisasikan,” sebutnya.
Menyinggung program tahun jamak, dia menilai belum sepenuhnya terlaksana maksimal. Mengingat, progres di lapangan masih minim. Begitu pula untuk serapan anggarannya yang masih kecil hingga memasuki triwulan IV.
“Bahkan bisa dikatakan lepas dari target. Apalagi belum ada action di lapangan. Sedangkan masa kerja tersisa satu tahun lagi,” tutupnya. (adv/so)