RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Memasuki pertengahan tahun 2023, namun banyak kegiatan fisik yang belum dijalankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim). Keterlambatan itu dikhawatirkan akan berdampak pada penyelesaian pekerjaan yang tidak maksimal.
Kendati demikian, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kutim mengaku optimis mampu menyelesaikan seluruh pekerjaan hingga akhir tahun. Mengingat masih sesuai dengan perencanaan organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut.
“Insyah Allah bisa selesai sesuai perencanaan,” kata Kabid Bina Marga DPUPR Kutim, Wahasuna Aqla.
Disinggung potensi sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) lantaran lambanya pekerjaan dimulai. Dia berharap itu tidak terjadi. Pasalnya, penyebab lambatnya serapan anggaran karena di awal tahun lalu ada penyesuaian nomenklatur.
“Makanya harus ada yang disesuaikan. Kan ada bidang yang masuk, otomatis DPA (draf pelaksana anggaran) berubah lagi,” sebutnya.
Hal tersebut berdampak pada proses lelang. Sehingga baru bisa dilakukan Mei lalu. Dia tidak menampik, tidak semua kegiatan langsung di lelang. Mengingat adanya keterbatasan sumber daya manusia (SDM).
“Jadi, tidak semua berkas di upload untuk proses lelang. Sebagian masih ada yang belum. Yang sudah diupload pun belum sepenuhnya bisa dijalankan,” ungkapnya.
Disinggung terkait proyek Multi Years Contract (MYC), terdapat 14 yang ditangani PUPR Kutim. Sedangkan 10 telah selesai dan saat ini proses kontrak dan penyiapan uang muka.
“Memang ada empat kegiatan MYC yang ditender ulang,” tutupnya. (adv/rk)