RUNGKALTIM.COM, KUTIM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) menganggarkan Rp 21 miliar untuk alokasi beasiswa jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP). Nilai itu empat kali lipat lebih besar dari tahun sebelumnya, yakni Rp 5,5 miliar. Ya, program beasiswa itu bisa diperoleh melalui akses jaringan internet.
Namun masih ada masyarakat yang belum menikmati program tersebut. Terutama bagi yang tinggal di kawasan pedalaman dan pesisir, yakni kawasan blank spot. Mengingat masih ada sebagian wilayah di kabupaten ini yang belum sepenuhnya memiliki jaringan internet.
Bahkan anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Agusriansyah Ridwan tak menampik hal itu. Meski begitu, dia mengharapkan pemkab dapat melakukan percepatan pembangunan. Sehingga semua jenis layanan yang menggunakan internet dapat lebih mudah diakses masyarakat.
“OPD (organisasi perangkat daerah) teknis harusnya bisa memaksimalkan percepatan pembangunan. Terutama bagi wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar),” imbuhnya.
Dia pun meminta kepada pemkab untuk mempercepat peningkatan layanan internet, yang dapat menunjang program tersebut. Sehingga manfaatnya dapat dirasakan seluruh masyarakat kabupaten ini.
“Kalau sebaran layanan internet sudah dimaksimalkan, maka masyarakat bisa mengakses setiap program melalui internet. Termasuk program beasiswa pendidikan,” sebutnya.
Politikus PKS ini tidak ingin pemerintah beralasan waktu pembangunan yang butuh proses. Justru dirinya meminta agar pemerintah dapat memberikan alternatif lain melalui mekanisme apapun. Sehingga masyarakat di kawasan blank spot tetap dapat mengakses program beasiswa tersebut. Teratam pihak sekolah, agar bisa memfasilitasi siswanya yang pantas menerima beasiswa.
“Kalau sudah ada datanya kan tinggal dilakukan verifikasi. Setidaknya sudah ada data siswa yang layak menerima beasiswa,” tutupnya. (adv/rk)