RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Penanaman pohon di daerah aliran sungai (DAS) di bantaran Sungai Porodisa, tepatnya lokasi Program Kampung Iklim (Proklim) Dusun II Kabo Jaya, Desa Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, Kutai Timur (Kutim), telah digelar PT Pamapersada Nusantara Site KPC Sangatta dan PT United Tractors-Astra Group, Sabtu (2/4/2022).
Kegiatan yang dihadiri Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) itu, digelar pukul 7.30 Wita. Hal Tersebut bentuk tanggung jawab sosial (CSR) perusahaan kontraktor PT Kaltim Prima Coal (KPC) itu. Sebagai wujud kepedulian dan dedikasi untuk memberikan manfaat terhadap masyarakat.
“Ada lima bidang fokus program CSR PAMA. Misalnya pengembanganekonomi masyarakat, kesehatan gizi masyarakat, pendidikan peningkatanketerampilan, manajemen pengelolaan lingkungan dan sosial budaya agama. Salah Satu kegiatan dalam manajemen pengelolaan lingkungan, yakni pembinaan Proklim mendukung program pemerintah pusat (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan),” kata Deputy Project Manager PT Pamapersada Nusantara Site KPC Sangatta, Bambang Agus Witoyo.
Apalagi pada 2021, Proklim telah menerima penghargaan Trophy Proklim Utama Tingkat Nasional, yang diserahkan langsung Menteri KLHK dan diterima Bupati Kutim secara daring. Apresiasi tersebut menjadi motivasi perusahaan untuk terus berupaya peduli dan berkontribusi nyata untuk pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
“Beberapa waktu lalu (19-24 Maret) Sangatta dilanda banjir.Sebagai bagian dari masyarakat Kutai Timur, kami siaga bekerja sama dengan pemerintah, Kodim 0909/Kutim, Lanal Sangatta, Polres Kutim, camat Sangatta Utara dan dan Kepala Desa Swarga Bara. Baik penanganan pasca banjir hingga penanggulangannya,” ungkapnya.
Sebagai puncak kegiatan pasca banjir, penanaman pohon di DAS daerah hilir Sangatta pun digelar. Terdapat 500 bibit buah langka yang ditanam.Hal tersebut juga sebagai upaya lanjutan Program Konservasi Keanekaragaman Buah Langka Nusantara (Pranaraksa), pohon buah sebagai multi purposes tree species (MPTS) atau tanaman kehidupan yang memang sangat direkomendasikan jenis pohon yang cocok rehabilitasi DAS.
“Karena memiliki manfaat ganda, baik secara hidrologis dan ekonomis. Jenis bibit buah langka endemik Kalimantan yang ditanam adalah buah rambai,ihau, keledang, matoa, rambutan, cempedak, durian, gaharu serta tanaman peneduh lainnya,” bebernya.
Sedangkan beberapa kegiatan telah digelar perusahaan tersebut. Di antaranya membentuk Tim Emergency Response Team (ERT), mengevakuasi warga terdampak banjir yang diprioritaskan lansia, ibu hamil, anak-anak dan warga area terisolir atau aksesnya membutuhkan perahu, bantuan CSR dalam bentuk distribusi logistik, makanan siap saji, paket sembako dan perlengkapan balita.
“Telah disalurkan pada 70 lebih posko pengungsian dan dapur umum seluruh Sangatta Utara dan Sangatta Selatan,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga menggelar penggalangan dana karyawan melalui DKM Masjid Al-Barokah Pama Sangatta. Penyaluran pun melalui mitra DKM, yakni Lazismu, I care, Rumah Dhuafa dan komunitas relawan lainnya.
“Kami juga menggelar pengobatan gratis pada empat lokasi Pos Pelayanan Kesehatan, yang berada di Masjid Nurul Jannah dan empat pos di Desa Swarga Bara, kantor Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan. Termasuk membantu pembersihan sampah pasca banjir bersinergi dengan BPBD dan DLH,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman memberikan apresiasi atas upaya PT Pamapersada dan KPC. Sebab, untuk menyelamatkan kawasan DAS Sangatta, memang dibutuhkan banyak tanaman pohon.
“Tapi, tidak dapat dipungkiri. Memang DAS Sangatta berkaitan dengan DAS Bening Muda yang ada di hulu Sungai Sangatta,” ungkapnya.
Disinggung mengenai seberapa besar pengaruh penanaman pohon di kawasan DAS. Orang nomor satu di Pemkab Kutim itu enggan menanggapi. Namun, yang terpenting baginya adalah seberapa besar telah melakukan sesuatu.
“Seperti penanaman pohon hari ini. Kan manfaat pohon yang berada di sepanjang DAS, akan berdampak luar biasa. Nanti anak dan cucu kita yang mendapat manfaat dari apa yang ditanam hari ini,” paparnya.
Dia pun menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada PT Pamapersada dan KPC, yang telah menggagas penanaman pohon tersebut. Dia memastikan, tidak ada istilah seremonial. Apalagi ini daerah kampung proklim yang telah digagas perusahaan tersebut.
“Secara teknis memang diperlukan penanaman pohon,” tutupnya.
Perlu diketahui, PT Pamapersada juga melibatkan BPBD Kutim dan DLH, Forum DAS Sangatta, Civitas Stiper Kutim, RKPL dan relawan lainnya. (rk)