RUANGKALTIM.COM, SAMARINDA – Kasmidi Bulang tidak bisa dipisahkan dengan pembinaan sepak bola di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Setelah menyelesaikan masa tugasnya sebagai Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kutim periode 2021 – 2025 pada awal tahun ini, Kasmidi kembali dipercaya untuk memimpin organisasi tersebut. Namun kali ini bukan periode kedua yang dia jalankan. Ya, mantan Wakil Bupati Kutim dua periode ini ditunjuk sebagai ketua pelaksana tugas (Plt).
Penunjukkan Kasmidi sebagai Plt Ketua Askab PSSI Kutim merupakan kapasitasnya sebagai salah satu Exco Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kaltim. Untuk menjalankan roda organisasi tersebut, Kasmidi akan didampingi dua orang anggota, yakni Fajrian Nur Darmansyah yang juga Exco Asprov PSSI Kaltim. Satu nama lagi adalah Riang Kurniawan sebagai fungsionaris Askab PSSI Kutim. Nama pertama sempat menjabat sebagai Plt Ketua Askab PSSI Kutim selama beberapa bulan, ketika Kasmidi mengakhiri kepemimpinannya di periode pertama.
Fajrian Nur menjelaskan, pengangkatan Kasmidi sebagai Plt Ketua Askab PSSI Kutim Surat Keputusan PSSI Kaltim bernomor: 19/SK/PSSI-Kaltim/IX/2025. Surat bertarikh 4 September 2025 itu ditandatangani Sekretaris Umum PSSI Kaltim Supono yang mengatasnamakan Ketua Umum PSSI Kaltim HM Said Amin.
Ditambahkan Fajrian Nur, penunjukan Kasmidi sebagai Plt Ketua Askab PSSI Kutim merupakan langkah praktis sekaligus strategis agar pembinaan sepak bola di kabupaten tersebut tetap berjalan sesuai rencana dan program yang telah disusun sebelumnya.
“Pengalaman beliau (Kasmidi) sebagai pengurus sepak bola di Kutim menjadi alasan ketua umum memberikan mandat. Kami berharap program pembinaan yang sudah disusun tetap berjalan,” kata Fajrian.
Menurut Fajrian, pihaknya Asprov PSSI Kaltim memang harus menunjuk Plt di tingkat kabupaten/kota karena kondisi dan situasi. Maksudnya, di saat bersamaan PSSI baru saja memperbarui aturan organsiasi atau statuta saat melaksanakan kongres tahunan beberapa waktu lalu. Imbasnya, Askab PSSI Kutim untuk sementara harus dipimpin Plt ketua sebagai karena periode pengurus definitif habis bersamaan dengan keluarnya statuta yang baru tersebut. Jadi bisa dibilang kondisinya Force Majeure atau sebuah kondisi yang tidak memungkinkan dan harus diambil keputusan strategis.
“Karena itu, Plt ketua dan dua anggota yang ditunjuk Asprov salah satu tugasnya adalah mempersiapkan diselenggarakannya kongres untuk memilih dan menentukan pengurus definitif,” ulasnya.
Kasmidi sendiri bukan orang asing di sepak bola Kutim. Bukan karena jabatannya sebagai wakil bupati di kabupaten tersebut selama dua periode, tetapi karena perhatiannya terhadap pengembangan sepak bola di daerah itu yang diakui sengat powerfull.
Di bawah kepemimpinan Kasmidi sebagai Ketua Askab PSSI Kutim di periode lalu, setidaknya terdapat dua prestasi mentereng yang menjadi keberhasilan pembinaannya. Prestasi pertama, Kasmidi berhasil mempersembahkan medali emas untuk cabang olahraga (cabor) sepak bola kepada kontingen Kutim di ajang Porprov Kaltim pada 2022 silam. Prestasi kedua, Kasmidi berkontribusi mengantarkan Persikutim U-13 yang menjadi satu-satunya tim asal Kalimantan Timur keluar sebagai juara 1 di ajang Piala Suratin U-13 Putaran Nasional tahun 2024 lalu. “Karena itu, salah satu target kami selanjutnya adalah mempertahankan medali emas yang diraih sepak bola Kutim di ajang Porprov Kaltim di Paser tahun depan (2026),” kata Kasmidi menambahkan.
Dia melanjutkan, setelah mengantongi SK penunjukkan Plt Ketua Askab PSSI Kutim, beberapa hal krusial yang akan dilakukannya dalam waktu dekat. Di antaranya, adalah pembenahan administrasi organisasi dan pendataan pemain binaan di level klub. Selanjutnya, penunjukannya sebagai Plt ketua tersebut juga akan dilaporkan ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutim. Sedangkan agenda lainnya adalah menjalankan semua kompetisi di Kutim, sekaligus mengisi keberlanjutan program-program sebelumnya. Terkait hal ini, Kasmidi mengaku sudah melakukan komunikasi dengan manajemen Borneo FC, sebagai satu-satunya klub asal Kaltim dan Kalimantan yang berlaga di liga sepak bolah tertinggi Liga 1. “Komunikasi yang kami maksud adalah dimungkinkannya Kutim menjadi tempat pencarian ajang dan bakat pemain muda. Kami yakin, Kutim memiliki banyak talenta yang bisa berbicara banyak di level nasional,” ungkapnya. Sedangkan satu agenda utama lainnya, lanjut dia, tentu saja mempersiapkan kongres Askab PSSI Kutim. (rk)