RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, Pandi Widianto menyerukan pentingnya regulasi ketat, untuk mengatur penggunaan jalan oleh kendaraan berat di dalam kota. Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan atas masalah serius terkait kerusakan infrastruktur akibat kendaraan dengan muatan berlebih.
Pandi mengungkapkan, kekhawatirannya terhadap dampak buruk kendaraan muatan berlebih yang merusak jalan.
“Kendaraan berbobot besar sering menjadi penyebab jalan rusak. Pemerintah sudah banyak berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur. Tetapi jalan yang seharusnya bertahan hingga 10 tahun kini hanya bertahan lima tahun,” jelasnya.
Dirinya menekankan, lemahnya regulasi yang mengatur kendaraan berat menjadi penyebab utama kerusakan jalan yang cepat.
“Kami perlu memastikan bahwa jalan yang dibangun dapat digunakan secara maksimal. Tanpa terganggu oleh kendaraan yang tidak sesuai peruntukannya,” tuturnya.
Lebih lanjut, politikus Demokrat itu mengajak Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) serta pemerintah daerah, untuk bekerja sama dalam menciptakan regulasi yang jelas dan tegas.
“Regulasi ini tidak hanya akan melindungi infrastruktur, tetapi juga memastikan jalan dapat digunakan dengan aman oleh masyarakat,” terangnya.
Menurutnya, penerapan regulasi yang lebih ketat diharapkan mampu meminimalkan kerusakan infrastruktur dan memperpanjang masa pakai jalan.
“Kami ingin memastikan bahwa pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan bisa memberi manfaat jangka panjang bagi warga,” tambah Pandi.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kutai Timur, Joko Suripto juga menyampaikan, upayanya dalam menangani permasalahan kendaraan berat yang melanggar aturan. Menurut Joko, pihaknya telah beberapa kali menggelar operasi penertiban terhadap kendaraan angkutan barang yang melebihi kapasitas di ruas jalan yang ada di Kutai Timur.
“Dalam operasi penertiban yang sudah dilakukan, kami dibantu oleh Polres Kutim, PM TNI AD, dan unsur pemangku kepentingan lainnya. Ini merupakan program rutin yang akan terus kami laksanakan,” jelas Joko.
Lebih lanjut, Joko mengimbau para pengendara, khususnya kendaraan angkutan barang, untuk mematuhi aturan yang berlaku dan melengkapi surat kendaraan.
“Kami mengimbau para pengendara angkutan barang untuk tidak memaksa muatan melebihi batas yang telah ditentukan. Karena dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain,” pungkasnya. (adv/yp)