RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, David Rante mendukung adanya pembangunan museum sebagai bagian dari pelestarian kebudayaan.
Dia menilai, pembangunan museum akan berdampak terhadap edukasi masyarakat akan pentingnya nilai-nilai sejarah di wilayah Kutai Timur.
“Saya mendukung itu, terutama jika memang untuk kepentingan masyarakat. Ya, seperti pada pidato Bung Karno, Jangan Pernah Melupakan Sejarah,” ucapnya.
Meskipun pembangunan museum dinilai baik untuk kelestarian budaya dan sejarah. Namun, dirinya mengingatkan kepada pemerintah untuk memprioritaskan kebutuhan infrastruktur penunjang pendidikan yang lainnya.
“Tentu itu harus dilihat dari segi kebutuhan kita. Misalnya pembangunan RKB (ruang kelas baru), itu harus diprioritaskan dulu. Jika tidak akan menimbulkan masalah ke depannya,” ujar David Rante.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, telah merencanakan pembangunan museum di tahun 2025.
Pembangunan museum Kutim sendiri telah sampai pada proses lahan yang tersedia, dan persiapan rencana tahapan awal pengembangan.
“Untuk lahannya kita sudah ada di Jalan Soekarno-Hatta, tepatnya di belakang kampus STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam). Nah, tahun ini kita fokus pada persiapan termasuk masterplan, DED, dan pemetaan lahan,” ungkap Mulyono.
Dengan telah tersedia lahan, dirinya mengatakan proses pembangunan akan dimulai di tahun 2025.
“Saya berharap proses pembangunan bisa langsung dimulai tahun depan,” lanjutnya.
Perlu diketahui, keberadaan museum berfungsi sebagai sarana pendidikan, pelestarian, dan pengembangan kebudayaan bangsa. Museum dapat menjadi tolak ukur kesadaran masyarakat dalam menjaga sejarah, tradisi, dan kebudayaan. (adv/yp)