RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, memang menjadi perhatian saat ini. Sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan agar hewan ternak di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tidak tertular.
Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutim pun terus menggenjot penyuntikan vaksin PMK. Bahkan program itu sudah memasuki tahap kedua, yang disuntikan pada hewan ternak di Desa Mata Air, Kecamatan Kaubun, Jumat (25/11/2022).
Secara simbolis, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman memberikan penyuntikan vaksin pertama kepada sapi miliki kelompok tani (poktan) Karya Manunggal.
“Pemerintah sangat bersemangat melakukan berbagai program di bidang peternakan. Salah satunya breeding atau pemuliaan hewan. Namun kondisi tidak memungkinkan dikarenakan maraknya PMK. Sehingga program tercepatnya pemerintah membuat inseminasi buatan,” kata Ardiansyah.
Maka itu, dia pun sepakat tahun depan harus memberikan dan menyiapkan inseminasi buatan kepada masyarakat. Sehingga Kutim dapat bertahan untuk menyiapkan kebutuhan daging sapi.
“Semoga dapat berjalan lancar. Meskipun dengan konsep inseminasi buatan belum bisa dipastikan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kutim,” jelasnya.
Meskipun Kutim masih berada di zona hijau penularan virus PMK, dia berharap hewan ternak di Kutim tidak terjangkit virus tersebut. Dia pun meminta petugas vaksin, tetap semangat menjalankan tugas.
“Terutama melakukan vaksin PMK ke hewan ternak yang ada di Kutim. Karena semua yang dilakukan, akan banyak memberikan manfaat bagi warga,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Penyuluhan Pertanian Peternakan dan Perkebunan (UPT-P4) Yuliandi mengatakan, pelaksanaan vaksin PMK pertama telah dilakukan bulan lalu bersama tim dokter hewan dari Distanak.
“Kali ini penyuntikan vaksin PMK tahap kedua, yang diawali Bapak Bupati. Targetnya 160 sapi,” bebernya.
Dengan penyuntikan vaksin tersebut, penyakit PMK bisa zero untuk Kecamatan Kaubun. Dia berharap berlaku pula untuk kecamatan lainnya di kabupaten ini.
“Sehingga perkembangan ternak, khususnya sapi bisa tumbuh dengan baik,” tutupnya.
Perlu diketahui, kegiatan itu juga dihadiri Kadistanak Kutim Dyah Ratnaningrum, Plt Camat Kaubun Saprani, Ketua TP-PKK Siti Robiah, Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Seskab Kutim Tejo Yuwono, perwakilan PT GAM, Kepala UPT-P4 Kaubun Yuliandi dan masyarakat Desa Mata Air. (adv/rk)