RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Peluang meningkatkan jumlah APBD Kutim 2023 sangat besar. Bahkan diprediksi kenaikannya mencapai Rp 5,432 triliun. Mengingat, APBD Perubahan 2022 meningkat hingga Rp 4,4 triliun dari jumlah APBD Murni 2022 Rp 3,9 triliun.
Sedangkan pendapatan asli daerah (PAD) juga alami kenaikan yang cukup signifikan, yakni mencapai Rp 100 miliar. Dari Rp 227 miliar menjadi Rp 327 miliar. Kendati demikian, anggota DPRD Kutim Novel Tyty Paembonan meminta, agar pelaksanaannya penuh dengan kehati-hatian, Senin (14/11/2022).
“Kita sepakat anggaran ini dimasukan dalam APBD 2023, tapi regulasinya harus benar. Payung hukumnya harus jelas,” imbuhnya.
Politikus Gerindra itu meminta, program yang dijalankan pun harus betul- terarah dan berdasarkan skala prioritas. Alokasinya harus tersebar hingga 18 kecamatan. Baik kawasan pedalaman maupun pinggiran.
“Jangan sampai di perkotaan saja. Kasian masyarakat di pedalaman, yang sehari-harinya kesulitan melintas karena infrastruktur jalannya tidak mendukung. Apalagi jika musim hujan, kondisi jalan semakin buruk. Itu harus diperhatikan,” pintanya.
Selain itu, percepatan pelabuhan Kudungga di Kenyamukan serta fasilitas penunjangnya harus bisa dimaksimalkan. Dia mengatakan, sangat disayangkan kalau tidak difungsikan.
“Termasuk masalah banjir, harusnya diperhatikan. Kalau perlu buat diskusi dengan mendatangkan para ahli. Agar permasalahan dapat diselesaikan. Kan ahli banjir sudah banyak. Tinggal melihat akar permasalahannya,” sebutnya.
Apalagi banjir tidak hanya terjadi di kawasan Sangatta. Bahkan kerap terjadi di Kecamatan Bengalon, Muara Bengkal dan Karangan.
“Semuanya harus diperhatikan. Kasian masyarakat yang sudah jadi langganan banjir,” pungkasnya. (adv/rk)