RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Akses antar desa di Kecamatan Rantau Pulung kian memprihatinkan. Kondisi jalan berlumpur dan berlubang cukup dalam. Bahkan dapat membuat kendaraan amblas ketika terjebak di lubang berlumpur.
Seperti yang ada di poros SP-5, yang merupakan akses menuju SP-8. Bahkan jalan tersebut juga rute satu-satunya menuju kecamatan terdekat, yakni Batu Ampar. Setiap waktunya, poros tersebut kerap dilintasi truk pengangkut buah kelapa sawit yang membawa menuju pabrik milik perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sekitarnya.
Melihat ini, Ketua DPRD Kutim Joni merasa geram. Dia pun meminta agar pihak perusahaan menaruh perhatiannya.
“Paling tidak dirawatlah jalan itu. Yang merusak jalan itu kan bukan orang lain, hanya perusahaan yang beroperasi di sana,” kata pria yang merupakan warga SP4 Rantau Pulung itu.
Sebab, kalau kendaraan masyarakat bebannya tidak seberat beban kendaraan yang menuju perusahaan. Mengingat beban kendaraan milik perusahaan muatannya tidak sedikit.
“Makanya perusahaan harus memerhatikan,” jelasnya.
Perlu diketahui, sejak pagi hingga malam poros SP-5 dan SP8 selalu dilintasi truk pengangkut kelapa sawit. Meskipun truk tersebut milik warga, namun muatan yang diangkutnya selalu dibawa menuju pabrik perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sana.
Sehingga wajar jika perbaikan terhadap kerusakan badan jalan tersebut harus menjadi perhatian pihak perusahaan. (adv/rk)