RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Sebagai umat Muslim, sudah seharusnya mempercayai dan memaknai bulan Hijriah yang telah ditetapkan. Seperti halnya perayaan tahun baru Islam, yang berlangsung pada bulan Muharram 1444 Hijriah.
Seluruh umat Muslim di dunia serentak menggelar berbagai kegiatan keagamaan. Termasuk yang digelar Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kecamatan Bengalon, bekerja sama dengan MUI dan Muhammadiyah, menggelar berbagai kegiatan di Dusun Rawa Indah, Desa Sepaso, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur (Kutim), yang digelar sejak 2-5 September 2022.
Berbagai lomba tersebut di antaranya lomba nasyid, kaligrafi, tahfiz qur’n, tartil quran, tilawah quran, pidato Bahasa Indonesia, menggambar, mewarnai, adzan dan iqomah, cerdas cermat, maulid habsyi, fashion show dan lomba peragaan salat.
Hal itu tentu mendapat perhatian semua pihak. Termasuk Suriati, yang merupakan calon kepala desa, dalam Pilkades di Desa Sepaso. Sebagai bentuk kepeduliannya, dia berpartisipasi memberikan bantuan pembinaan untuk pemenang lomba pidato, adzan, tahfiz quran dan kaligrafi.
“Kita harus mendukung pengembangan kemampuan generasi bangsa. Kegiatan ini salah satu upaya yang dapat memotivasi generasi bangsa ke depannya,” ujarnya.
Menurutnya, dinamakan bulan Muharram, karena bulan pertama dalam kalender Hijriah itu memiliki banyak keutamaan dan kemuliaan.
“Bahkan bulan ini memiliki keistimewaan serta kemuliaan yang sangat amat sekali. Dikarenakan orang arab tempo dulu menyebutnya sebagai bulan yang mulia (haram). Segala perbuatan baik yang dilakukan akan mendapat balasan yang berlipat ganda oleh Allah SWT,” jelasnya.
Selain itu, jika berkaca pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW, Tahun Baru Islam juga memiliki makna semangat perjuangan yang tak kenal putus asa. Momentum ini juga dapat dimaknai sebagai semangat Hijrah Rasul dari Mekah ke Madinah.
“Nabi Muhammad SAW dan para sahabat begitu gigih dan tak kenal lelah dalam menyebarkan agama Islam, meski menghadapi berbagai rintangan dan cobaan. Nabi Muhammad SAW harus hijrah ke Kota Madinah meninggalkan tanah kelahirannya, saudara, dan harta benda demi memenuhi perintah dan wahyu yang diberikan Allah SWT,” tambahnya.
Selain itu, Suriati juga bangga kepada pengurus BKPRMI dan mengajak semua pihak mendukung penuh kegiatan-kegiatan keagamaan di wilayah Bengalon. Adapun para santri dan santriwati, diajak mempersiapkan diri untuk mengikuti festival anak saleh tingkat kabupaten, Desember mendatang.
“Khusus peserta dari Bengalon, terus semangat dan lebih giat berlatih,” tutupnya.
Perlu diketahui, beberapa waktu lalu Suriati meyakinkan bahwa siap menuntaskan program-program unggulan jika dipercaya warga Desa Sepaso menjabat sebagai kepala desa. Di antaranya dengan menata kembali pembangunan desa, mendukung pengembangan UMKM, meningkatkan kegiatan keagamaan seperti majelis yasinan, shalawat dan melahirkan kembali desa yang hijau ramah lingkungan. Termasuk kembali menghidupkan kegiatan budaya Kutai di Desa Sepaso.
Baca Juga: Naiknya Harga BBM Berdampak Besar, Mahasiswa Ramai-ramai Menolak
Selain itu, dia akan mendukung penuh program Pemkab Kutim, menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas bagi warga Desa Sepaso. Salah satunya dengan melakukan pendataan terhadap generasi muda yang putus sekolah untuk dapat mengikuti Pendidikan Non Formal. Sehingga dapat memperoleh ijazah kesetaraan melalui paket A, B dan C. Supaya mempermudah warga memperoleh pekerjaan dan meningkatkan taraf hidupnya. Ini demi kepentingan warga Desa Sepaso menghadapi masa yang akan datang, supaya tidak hanya menjadi penonton.
Sebagai lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Publik Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dia meyakini, ilmu yang diraihnya dapat menjadi acuan dalam mengelola perekonomian desa dengan lebih baik. Sehingga Desa Sepaso dapat mandiri, dengan menghidupkan para pelaku UMKM dan Budaya Kutai yang selama ini sudah lama tidak terdengar.
Ibu empat anak tersebut dengan yakin mengusung visi Membangun Menata Desa Sepaso Menjadi Maju dan Masyarakat Sejahtera. Adapun misinya, dia ingin mewujudkan pemerintah desa yang transparan dalam memberikan pelayanan, akuntabel dan bebas korupsi kolusi dan nepotisme (KKN). Dia ingin memberdayakan masyarakat Desa Sepaso, agar meningkatkan pendidikan dan kesehatan. Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang kuat, tangguh serta mewujudkan Desa Sepaso yang sehat dan indah,” tutupnya. (rk)
Profil:
Nama : Suriati, SE
Ttl : Ujung Pandang, 3 Maret 1980
Suami : Awang Ari Jusnanta
Anak : Dayang Aisyah, Dayang Faridha, Dayang Reyhana, Awang Muhammad Tharim
Track Record:
Ketua Srikandi PP Bengalon (2006-2009)
Ketua Hoki (2015-2018)
Kepala Desa Sepaso (2010-2013)
Anggota DPRD Kutim Parpol Demokrat (2014-2019)