RUANGKALTIM.COM, KUTIM – PT Indexim Coalindo membersamai Kelompok Wanita Tani (KWT) Baay Berkarya, melakukan panen kacang tanah, Rabu lalu (30/8). KWT Baay Berkarya adalah salah satu kelompok yang didampingi PT Indexim Coalindo, yang berlokasi di Desa Baay, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Ya, panen kacang tanah dilakukan di demplot yang dikembangkan bersama kelompok petani perempuan tersebut. Demplot merupakan metode pembelajaran pertanian kepada petani, dengan cara membuat lahan percontohan. Sehingga petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemonstrasikan.
Panen kacang tanah dilakukan KWT Baay Berkarya, setelah mencapai usia masa tanam 90 hari di lahan demplot seluas 48 meter persegi. Budidaya kacang tanah ini dilakukan dengan pendekatan budidaya organik. Selain digunakan di demplot tersebut, pupuk organik juga dimanfaatkan di kebun pekarangan rumah masing-masing anggota.
Sebagian hasil panen akan dijual oleh kelompok, sementara sebagian lagi akan menjadi bahan baku pembuatan produk olahan rempeyek. Kegiatan panen dilaksanakan semua anggota kelompok beserta fasilitator lapangan PT Indexim Coalindo. Setelah proses panen, kelompok melakukan diskusi bersama membahas pembelajaran, kendala dan masukan untuk pengembangan ke depannya.
“Banyak manfaat yang kami peroleh melalui pendampingan PT Indexim Coalindo. Secara khusus mengenai proses budidaya pertanian organik yang ramah lingkungan dan pengembangan hasil olahan pertanian yang memberi nilai tambah atas hasil panen,” kata Ketua KWT Baay Berkarya, Ernawati.
Sementara itu, Manajer CSR PT Indexim Coalindo, Ditto Santoso mengatakan, pendampingan terhadap kelompok petani perempuan menjadi hal penting bagi peningkatan ekonomi keluarga. Memberikan nilai tambah bagi produk pertanian menjadi produk olahan, merupakan strategi untuk mendiversifikasi dan memperluas sumber penghasilan bagi kelompok dan akhirnya bagi keluarga.
“Ini menjadi perhatian bagi PT Indexim Coalindo, dalam melaksanakan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM). Terutama untuk dapat mengangkat dan memperkuat potensi lokal,” tutupnya. (rk)