RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Timur (Kutim) Kembali menggelar Pelatihan Dasar Pemandu Wisata, Senin (22/5/2023). Kegiatan itu bertujuan untuk memaksimalkan semua potensi pariwisata yang ada di kabupaten ini.
Tak heran jika 60 peserta dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan komunitas perwakilan kecamatan se-Kutim mengikuti kegiatan yang dibuka Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman itu.
Kadispar Kutim Nurullah mengatakan, kegiatan itu memiliki tujuan khusus. Pihaknya ingin meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pemandu wisata.
“Sehingga 60 peserta yang mengikuti pelatihan dapat menguasai tata cara memandu wisata yang baik,” harapnya.
Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata di Kutim. Apalagi setelah pasca Covid-29, tentu peluang semakin terbuka. Bahkan tahun ini pihaknya menarget kunjungan wisata mencapai 1 juta pengunjung.
“Semoga dapat direalisasikan. Makanya peran pemandu wisata harus dimaksimalkan,” singkatnya.
Sementara itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyebut, Kutim merupakan gerbang wisata di Kaltim. Hal itu juga sudah diakui Ketua DPD HPI Kaltim Awang Jumri.
“Tanah Tuah Bumi Untung Benua (julukan Kutim) memiliki semuanya. Mulai wisata alam di laut dan daratan. Bahkan juga ada goa, air terjun, gunung dan sebagainya,” bebernya.
Tidak hanya wisata alam, Kutim juga memiliki wisata budaya. Mengingat etnis di kabupaten ini memang banyak. Baik dari budaya lokal dan pendatang.
“Ada juga wisata buatan dari bidang pendidikan dan lainnya,” paparnya.
Dia pun menaruh harapan besar kepada para peserta yang nantinya siap menjadi pemandu ahli. Sehingga tinggal pemerintah menjalankan tugasnya, memoles destinasi yang ada menjadi satu kegiatan yang kreatif.
“Makanya penting pelatihan ini digelar. Sebagai pemandu yang nantinya siap memandu wisatawan lokal dan mancanegara,” tuturnya.
Apalagi dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar event internasional, yakni mancing internasional. Sebagai pintu masuk para wisatawan, tetapi dalam kegiatan yang berlangsung selama lima hari itu akan dijadikan ajang promosi wisata yang ada di Kutim.
“Seperti Taman Nasional Kutai (TNK), karst, Gunung Kongbeng dan lainnya,” tutupnya. (adv/rk)