RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Setelah melakukan pemantauan selama tiga hari, akhirnya tim Laskar Kebangkitan Kutai (LKK) Kutim berhasil mengamankan satu dari lima ekor buaya, yang terpantau di kanal dengan lebar 6 meter, di Jalan KH Abdullah, Sangatta Utara, Kutai Timur (Kutim).
Meski bukan target utama, namun predator yang terkenal ganas ini memiliki panjang mencapai 3 meter. Sedangkan masih ada empat buaya lagi yang belum tertangkap. Dua di antaranya panjangnya kurang lebih 4-5 meter.
“Kami tetap akan melakukan pemantauan. Kalau memang ada warga yang melihat, kami siap membantu mengevakuasi. Kemudian diserahkan kepada Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kutim untuk dievakuasi,” ujar Ketua LKK Kutim Rony Effendy, Rabu (17/11/2021).
Pihaknya senang dapat membantu warga. Apalagi di sekitar kanal merupakan area bermain anak-anak. Dia berharap, kejadian tersebut menjadi perhatian, agar anak-anak tidak lagi bermain di tepi kanal.
“Jangan sampai memakan korban jiwa. Harus dihindari sebisa mungkin,” jelasnya.
Ketua Tim Lapangan LKK Anasrullah, yang merupakan bagian eksekusi menambahkan, pihaknya sudah mengamati keberadaan predator tersebut beberapa hari lalu. Namun, pada Selasa 16 November 2021, tepatnya pukul 18.00 Wita, pihaknya baru mulai memasang jerat tali, dengan umpan anak bebek.
“Memang target yang diincar lepas. Ternyata buaya ukuran 3 meter yang terkena umpan tadi subuh (pukul 3.00 Wita, dinihari),” ungkapnya.
Sedangkan buaya tersebut berhasil dievakuasi ke darat pagi harinya, pukul 6.00 Wita. Apalagi buaya itu memberontak dan sempat terlepas dari jeratan tali.
“Tapi kami berhasil mengamankan. Buayanya sempat melakukan serangan hingga tiga kali,” bebernya.
Sementara itu, Koordinator Rescue Lapangan, Damkar Kutim Saudin memastikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, untuk proses evakuasi.
“Paling buaya ini akan dibawa ke penangkaran Teritip, Balikpapan,” sebutnya.
Sejauh ini, ini buaya ke tujuh yang berhasil diamankan di kawasan permukiman warga. Paling besar, berhasil diamankan di aliran anak sungai yang berada, Gang Family, Sangatta Utara.
“Ukurannya mencapai 4 meter,” paparnya.
Warga pun diimbau untuk mengurangi aktivitas di daerah aliran sungai (DAS). Sebab, hampir semua DAS dapat dijumpai predator ganas tersebut. Mulai dari ukuran kecil hingga yang besar.
“Bagi orang tua, tetap memantau anak-anaknya ketika bermain. Tetap berhati-hati,” singkatnya.
Sementara itu, Ketua RT 48 Asri berharap, semua buaya yang pernah terlihat dapat diamankan. Mengingat, buaya ukuran besar masih belum tertangkap. Sedangkan, hewan dua alam itu sudah sering terlihat sejak tujuh bulan lalu.
“Sudah puluhan hewan ternak peliharaan warga telah dimangsa. Ayam dan angsa sering dimangsa (buaya). Ada juga anjing milik warga (dimangsa),” terangnya.
Pihaknya khawatir korbannya malah manusia. Apalagi anak-anak sering bermain di sekitar kanal. Sedangkan kawasan tersebut padat dengan permukiman warga.
“Semoga buaya bisa dipindahkan. Sangat meresahkan warga. Jangan sampai memakan korban. Apalagi di sini banyak anak-anak,” tutupnya.
Perlu diketahui, penampakan buaya di kawasan Kutim memang bukan hal baru. Mulai dari kawasan muara sungai dan laut, kanal hingga pada drainase ukuran besar. Hal tersebut tentu meresahkan warga. Apalagi yang kerap dimangsa merupakan hewan ternak. Tak jarang memakan korban jiwa akibat keganasan predator tersebut.
Perlu diketahui, Tim LKK memang dikenal sebagai salah satu organisasi masyarakat (ormas) yang kerap mengamankan buaya dari ukuran kecil hingga yang besar di seluruh wilayah Kutim. Bahkan, ini kelima kalinya jika berhasil dievakuasi. Sedangkan yang sudah diamankan, telah diserahkan kepada Dinas Pemadam Kebakaran untuk dievakuasi. Terheboh, ketika pihaknya berhasil menangkap buaya yang memakan korban jiwa di Kecamatan Bengalon. (rk)