RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Kutai Timur bersama dengan PT Ganda Alam Makmur (GAM), secara resmi meluncurkan dua program pelatihan kolaborasi yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan membuka peluang ekonomi bagi masyarakat di Kecamatan Kaubun. Program ini mencakup pelatihan barbershop dan pelatihan pendampingan kakao, yang dibuka secara seremonial, Kamis lalu (21/8/2025).
Berlangsung di Balai Desa Bumi Etam, pembukaan kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting. Di antaranya Kepala Distransnaker Kutim Roma Malau, Manager HR-GA PT GAM Suddung Sidabutar, Section Head CSR PT GAM Daru Kusumo, Camat Kaubun Saprani, Kepala Desa Bumi Etam Laurensius Martin, dan perwakilan desa Pengadan Baru.
Kadis Transnaker Kutim Roma Malau memberikan apresiasinya kepada perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara itu. Dia menilai, program ini diharapkan berkelanjutan dan berkesinambungan
“Terkait program barbershop, diharapkan setelah peserta dilatih dan disertifikasi, akan diberdayakan untuk keperluan karyawan Pt GAM dan subcon-nya. Terutama terkait dengan pemangkasan rambut di site,” harapnya.
Adapun program kakao, Distransnaker akan mengusahakan untuk mendapatkan rumah produksi dari Kementrian Transmigrasi. Sehingga diharapkan produk kakao lokal Kutai Timur dapat menyentuh pasar ekspor, khususnya bagi produk masyarakat Desa Pengadan Baru.
“Jjangan hanya mencari kerja tetapi buatlah lapangan kerja,” sebutnya.
Sejalan dengan itu perwakilan dari manajemen PT GAM, Sudung Sidabutar juga menyampaikan apresiasi kepada Distransnaker Kutim. Terutama atas kepercayaan dan dukungan penuh dalam mewujudkan program tersebut.
“Kolaborasi ini bukan hanya seremonial, melainkan komitmen nyata untuk sama-sama membangun masyarakat Kutai Timur. Khususnya masyarakat transmigrasi yang berada di Kecamatan Kaubun dan sekitarnya,” tuturnya.
Dia menilai, lapangan kerja merupakan salah satu tantangan terbesar yang sedang dihadapi. Program ini hadir sebagai jembatan yang menghubungkan potensi sumber daya manusia (SDM) dan peluang ekonomi.
“Melalui pelatihan barbershop, kita membekali para peserta dengan keterampilan yang dibutuhkan di era modern. Keterampilan ini membuka peluang usaha mandiri. Sedangkan pendampingan pengelolaan kakao, adalah langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk, sehingga dapat bersaing di pasar yang luas,” paparnya.

Program Pelatihan Barbershop diikuti oleh 25 peserta yang akan menjalani pelatihan selama tiga hari, yakni 20 hingga 22 Agustus 2025. Pelatihan ini digelar di Balai Desa Bumi Etam. Sebagai bagian dari komitmen untuk memastikan kualitas dan pengakuan profesional, 20 peserta terbaik akan mengikuti uji kompetensi sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) pada hari terakhir pelatihan.
Sementara itu, program pelatihan pendampingan kakao diikuti 58 peserta, yang terbagi dalam enam kelompok tani. Pelatihan ini difokuskan pada pengolahan kakao dan juga berlangsung selama tiga hari. Diselenggarakan di Desa Pengadan Baru, yang dikenal sebagai salah satu sentra pertanian di Kecamatan Kaubun. Program ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dan praktik terbaik dalam mengelola produk turunan coklat, sehingga menghasilkan produk yang terbaik.
Kerja sama antara Distransnaker Kutim dan PT GAM ini, merupakan wujud nyata dari sinergi antara pemerintah daerah dan sektor swasta. Terutama dalam mendukung program pembangunan sumber daya manusia dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Diharapkan, program-program ini dapat memberikan bekal keterampilan yang relevan dan berkelanjutan bagi para peserta, membuka peluang wirausaha baru untuk melahirkan tenaga kerja yang mandiri, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (rk)
– Narsum barber: RIZA WAHYU BAHRI
– Narsum kakao: Yunny Touresia
– Asessor UJK LSP Cohespa:
- Syahnurofi reno indradi
- Eyen Harianto










