RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Berbagai peningkatan di segala bidang telah terjadi di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), setelah dipastikan genap berusia 24 tahun, 12 Oktober lalu. Bahkan jika dilihat secara seksama, baik infrastruktur hingga bidang lainnya alami peningkatan yang cukup signifikan.
Hanya saja, pembangunannya belum merata hingga kawasan pedalaman dan pesisir. Selain itu, penataan wilayah juga mendapat sorotan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim Novel Tyty Paembonan. Politikus Gerindra itu menilai, setiap wilayah yang ada harus ditata sebaik-baiknya.
“Terutama di kawasan perkotaan. Karena ini penting untuk menunjang pembangunan berkelanjutan,” katanya.
Kendati demikian, dia memberikan apresiasi kepada Pemkab Kutim. Sebab telah bekerja membangun. Namun dia tetap meminta agar wilayah yang ada harus ditata semaksimal mungkin. Apalagi kawasan Sangatta merupakan wajah dari kabupaten ini secara menyeluruh.
“Makanya wilayah harus ditata dengan baik. Terutama bagi pelaku usaha di sepanjang jalan Yos Sudarso. Kan banyak belum memiliki lahan parkir yang memadai. Bahkan cenderung memanfaatkan bahu jalan,” ungkapnya.
Pasalnya, masalah asal parkir berdampak banyak terhadap arus lalu lintas. Ya, kecamatan tidak dapat dihindari. Apalagi di waktu-waktu tertentu, seperti saat jam masuk dan pulang kerja. Sedangkan tidak sedikit pula bus pengangkut karyawan melintasi jalan itu.
“Makanya sering menyebabkan kemacetan. Terutama saat bus antar jemput karyawan melintas. Ini harus diperhatikan, kasian masyarakat,” imbuhnya.
Meski begitu, dia enggan menyalahkan pihak tertentu. Namun itu menjadi tugas bersama antara eksekutif dan legislatif dalam memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
“Ketegas pemerintah diperlukan. Setidaknya ada upaya pendekatan secara persuasif,” tutupnya. (adv/rk)