RUANGKALTIM.COM, KUTIM – PT Pamapersada Nusantara (PAMA) Site KPC Coal Mining Project kembali menunjukkan komitmennya dalam dunia pendidikan, melalui program corporate social responsibility (CSR) bertajuk “Character Building: Sekolah Ramah Anak”. Kegiatan yang berlangsung meriah itu digelar Senin lalu, 15 September 2025, dan dihadiri ratusan siswa dan guru di SMPN 003 Sangatta Utara.
Dibuka dengan sambutan hangat dari pihak sekolah yang diwakili oleh Wakil Kepala Kurikulum, Mudah Erifin. Ia menyambut baik inisiatif PAMA dalam mendukung terbentuknya lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa.
“Kami berterima kasih kepada PAMA yang telah memilih sekolah kami untuk program ini. Nilai-nilai karakter yang kuat sangat penting untuk tumbuh kembang anak,” ujarnya.
Adapun agenda inti diisi dengan sosialisasi penting mengenai anti-perundungan di sekolah. Dengan narasumber utama Ibu Dian, dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A). Dia menyampaikan materi dengan interaktif, menjelaskan dampak negatif perundungan dan cara-cara efektif untuk mencegah serta mengatasinya.
“Siswa harus berani melaporkan jika melihat atau mengalami tindakan perundungan, serta menjadi agen perubahan yang menyebarkan kebaikan,” ajaknya.
CSR Department Head PT Pamapersada Site KPC Coal Mining Project, Agung Dwi menegaskan, program ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen PAMA di bidang pendidikan di Kutai Timur.
“Kami percaya bahwa membangun karakter yang kuat sama pentingnya dengan mencapai nilai akademik yang bagus,” ungkapnya.
Melalui program seperti ini, pihaknya berharap dapat berkontribusi dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki mental dan kepribadian yang baik. Sehingga siap menghadapi masa depan.
“Kegiatan ini juga diharapkan menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang positif dan ramah anak di Kutai Timur. PAMA berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mendukung kemajuan pendidikan di wilayah operasionalnya,” pungkasnya.
Acara kian meriah dengan sesi penutup berupa lomba ranking 1 yang dipandu langsung oleh tim PAMA. Lomba ini tidak hanya sekadar permainan, melainkan media edukasi yang efektif untuk menguji dan memperkuat pemahaman siswa terkait wawasan kebangsaan Indonesia. Para siswa sangat antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar sejarah, budaya, dan nilai-nilai Pancasila. (rk)










