RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Babinsa Desa Pengadan Baru, dari Koramil 0909-02/Sangkulirang, Sertu Suriyanto, menggelar gotong royong, membersihkan lokasi untuk perluasan lapangan sepak bola dan halaman kantor Desa Pengadan Baru, Kecamatan Kaubun, Kutai Timur (Kutim), Ahad pagi (2/1/2022).
Suriyanto Bersama Kades Pengadan Baru Rahman, Kepala BPD Pengadan Baru Bintoro, Tokoh Masyarakat, Karang Taruna, PKK, perangkat desa dan warga antusias mengikuti proses pembersihan.
Danramil Sangkulirang Kapten Inf Imam Nawawi mengatakan, budaya gotong royong memang seharusnya dihidupkan kembali.
“Ini merupakan kebiasaan yang sering terlaksana tapi mulai ditinggalkan. Semangat gotong royong harus dihidupkan kembali,” katanya.
Selain itu, Imam menilai olahraga penting dilaksanakan. Sebab, tidak hanya menciptakan kesehatan secara fisik, dapat pula mencetak kesehatan mental.
“Misalnya, saat bermain sepak bola, yang mana suatu tim diharuskan menang dan menjadi juara. Tapi harus patuh pada aturan, kan banyak yang harus dipatuhi. Ketika melakukan pelanggaran maka ada sanksi yang diberikan,” jelasnya.
Olahraga, kata dia, juga mengajarkan tentang kehidupan. Setiap pelakunya harus bersikap profesional.
“Kalau penjaga gawang ya harus di belakang. Baik bek dan penyerang, semuanya memiliki fungsi dan tanggung jawab masing-masing. Tidak mencampuradukkan masalah. Apalagi sampai mengambil porsi yang bukan porsinya,” paparnya.
Selain sepak bola, Imam juga mencontohkan sikap profesional dan kesehatan mental yang dimiliki atlet tinju dunia.
“Seperti petinju legenda Muhammad Ali (alm), yang menghormati juniornya, Mike Tyson. Begitu pula sebaliknya,” ucapnya.
Dia menyebut, sikap itu terungkap saat kedua petinju itu diwawancarai bersamaan. Bukan menyombongkan diri, namun saling memuji yang terbaik. Keduanya juga merendah dan membantah jika dianggap terbaik oleh salah satunya.
“Ini sama-sama juara dunia. Mereka saling menghargai dan menghormati, meskipun berbeda generasi. Yang jelas, banyak pelajaran yang dapat dipetik dari olahraga,” pungkasnya. (rk)