RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Peningkatan fasilitas pendidikan menjadi keharusan. Terutama bangunan sekolah yang masih berbahan kayu, sedangkan standar bangunan saat ini seharusnya berbahan beton. Maka itu, pembangunan sekolah menjadi salah satu prioritas utama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), dalam mengembangkan pendidikan.
Kadisdikbud Kutim Mulyono menegaskan, upaya membangun sarana dan prasarana pendidikan seperti gedung sekolah, tidak ada perbedaan wilayah. Ya, pembangunan di seluruh wilayah Kutim, baik di kota maupun di daerah pedalaman diperlakukan secara adil dan tidak ada diskriminasi.
“Pendekatan yang dilakukan bertahap. Dengan memprioritaskan kebutuhan yang mendesak terlebih dahulu. Jadi, kalau bangunannya masih bagus, maka diprioritaskan yang kondisi bangunannya memprihatinkan,” katanya, Selasa (2/4/2024).
Dia memastikan, tidak membeda-bedakan. Baik perkotaan maupun pedalaman tetap menjadi perhatiannya. Hanya, semuanya butuh proses dan direalisasikan secara bertahap.
“Memang kriteria ideal untuk bangunan sekolah saat ini adalah dengan menggunakan bahan beton. Dikarenakan memiliki struktur yang kokoh, kuat dan tahan lama,” terangnya.
Apalagi kabupaten ini memiliki cakupan wilayah yang luas. Tak heran jika masih ada beberapa sekolah yang berbahan kayu. Sebab akses perjalanan dalam pendistribusian material bangunan cukup sulit.
“Kita ambil contoh di daerah Muara bengkal. Untuk menuju ke sana harus menyeberangi sungai. Selama itu memungkinkan untuk dibangun beton, kita akan bangun,” sebutnya.
Dengan memprioritaskan kebutuhan yang paling mendesak, Mulyono berharap dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi dunia pendidikan.
“Yang namanya pembangunan butuh proses dan bertahap. Kalau ada yang mendesak, diprioritaskan terlebih dahulu. Kita tetap berharap ada banyak dampaknya ke dunia Pendidikan,” pungkasnya. (adv/yp)