RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara (Stienus) Sangatta, menggelar kegiatan penyerahan beasiswa KIP Merdeka dan UKT SPP bagi mahasiswa lama. Program pengembangan SDM kampus itu memberikan beasiswa KIP 2021 kepada 73 mahasiswa.
Berupa uang pendidikan Rp 2,5 juta per semester dan biaya hidup Rp 5,7 juta. Untuk beasiswa UKT SPP 2020-2021, terdapat 100 mahasiswa yang memperoleh. Masing-masing menerima Rp 2,4 juta.
Ketua Stienus Sangatta Dr Amransyah mengatakan, semua beasiswa tersebut langsung ditransfer ke rekening para mahasiswa. Setiap mahasiswa akan memperoleh beasiswa tersebut selama empat tahun.
“Jadi, sampai selesai berkuliah dibiayai pemerintah pusat, termasuk biaya hidupnya. Bantuan Bu Hetifah (anggota Komisi X DPR RI) sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan,” jelasnya, Selasa pagi (14/12/2021).
Menurutnya, kriteria untuk memperoleh beasiswa tersebut sangat sederhana. Hanya, membuktikan bahwa berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi. Program pemerintah pusat tersebut membuatnya sangat senang.
“Karena ada anak tidak bisa kuliah, akhirnya bisa.
Apalagi diberikan beasiswa selama empat tahun. Memang Bu Hetifah memerhatikan perguruan tinggi yang sedang berkembang. Setelah saya koordinasi, ternyata masuk kriteria,” terangnya.
Pada 2019, ratusan mahasiswanya juga memperoleh beasiswa serupa, yang sumbernya juga dari pemerintah pusat.
“Yang pasti sangat membantu para mahasiswa untuk mengenyam pendidikan,” ungkapnya.
Selain beasiswa tersebut, Stienus Sangatta juga berhasil menjalin kerja sama dengan PT ALTC, dengan program pelatihan umum dan hubungan industrial. Khusus bidang bahasa dan sertifikasi TOIEC Internasional.
“Kami juga bekerja sama dengan Akademi Bahasa Asing (ABA) Balikpapan. Berkaitan dengan program Tri Dharma, Peningkatan dan Pengembangan Publikasi, Kompetensi SDM,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman tak menampik, keberadaan perguruan tinggi di Kutim memang untuk mendongkrak SDM agar lebih baik. Ini bentuk komitmen mendukung masyarakat untuk mempermudah mengenyam pendidikan hingga sarjana.
“Alhamdulillah sudah banyak yang sudah sarjana,” sebutnya.
Sekarang, kata dia, Stienus memiliki seribu lebih mahasiswa. Dia berharap, dapat mendukung meningkatkan SDM Kutim. Pemkab dipastikan mendukung segala bentuk pendidikan.
“Kutim sangat luas dan beragam. Buaya, adat istiadat dan beragama. Sekarang sebagai daerah tujuan investasi. Bahkan 800 lebih perusahaan perkebunan kelapa sawit beroperasi. Jadi, Kutim tempat orang bekerja, untuk kehidupannya. Sehingga harus tetap melindungi haknya. Pendidikannya harus dijamin, anak tetap harus bersekolah bahkan sampai perguruan tinggi,” jelasnya.
Politikus PKS itu juga memberikan apresiasi, lantaran Stienus berhasil menjalin kerja sama dengan ABA Balikpapan. Termasuk kerja sama lainnya yang menguntungkan dunia pendidikan.
“Ini sebuah keniscayaan bagi dunia akademisi. Memang perlu terobosan. Sehingga output mahasiswa yang dikeluarkan memiliki tingkat keilmuan yang bisa diandalkan masyarakat,” sebutnya.
Dia berharap, Stienus dapat menjadi pendorong mahasiswa untuk kreatif dalam meningkatkan akademik dan ilmunya. Termasuk dalam mengimplementasikan ilmu yang dimiliki.
“Jangan setelah selesai dan mendapat ijazah, hanya menunggu peluang kerja. Kalau perlu dengan kreativitas, membangun industri UMKM yang dimotori lulusan Stienus,” tutupnya.
Selain Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Ketua Stienus Sangatta Amransyah. Kegiatan tersebut juga dihadiri Anggota Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian secara virtual.
Sementara yang lainnya menghadiri langsung. Di antaranya Prof Udiansyah, Prof Aji Ratna Kusuma, Dr M Awaluddin, Dr Rachnie Sari Baso selaku Direktur ABA Balikpapan dan Direktur PT ALTC Mandiri Utama, Adenuddin Alwy Direktur PT ALCON Best Mandir, Dr Winadianto, Dr Narullah, dan Unsur Pimpinan Stienus Sangatta. (rk)