RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Kebutuhan mobil ambulan bukan lagi hal baru di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Terutama untuk memaksimalkan pelayanan yang ada di kawasan pedalaman dan pesisir. Bahkan diperlukan setidaknya ambulan khusus, kendaraan 4×4 yang dapat dimaksimalkan.
Mengingat tidak sedikit ruas jalan di pedalaman dan pesisir kondisinya memprihatinkan. Sehingga kendaraan ambulan biasa tidak bisa melintas. Apalagi setelah diguyur hujan, membuka akses jalan yang ada tidak memadai untuk dilintasi.
Terbaru, ambulan dibutuhkan untuk memaksimalkan pelayanan di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat bawah, yakni pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Bahkan baru-baru ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menyerahkan empat ambulan untuk operasional puskesmas yang ada di Kecamatan Busang, Batu Ampar, Long Mesangat dan Muara Ancalong.
“Nanti keempat kecamatan itu (Busang, Batu Ampar, Long Mesangat dan Muara Ancalong) dapat menggunakan mobil ambulan ini untuk menunjang pelayanan kesehatan,” kata Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Jumat (17/11/2023).
Dia pun meminta, agar ambulan itu dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sebagai fasilitas yang dapat memudahkan pelayanan kepada masyarakat yang memang sedang membutuhkan.
“Ini upaya kita memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” akunya.
Hal ini juga menjadi bagian dari wujud pemenuhan fasilitas dasar bidang kesehatan. Sebagai salah satu urusan wajib bagi pemerintah kepada masyarakat.
“Yang jelas, Pemkab Kutim telah berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas kesehatan. Terutama untuk menjamin kesehatan bagi masyarakat,” sebutnya.
Upaya tersebut juga diselenggarakan, dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas.
“Untuk mencapai derajat kesehatan yang maksimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan,” tutupnya.
Untuk diketahui, penyerahan ambulan itu berlangsung di halaman RS Muara Bengkal, yang baru diresmikan. Kegiatan itu juga dihadiri Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, Sekkab Kutim Rizali Hadi dan Kadinkes Kutim dr Bahrani Hasanal. (adv/rk)