RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Peningkatan jalan usaha tani menjadi penting untuk direalisasikan di kawasan Sangsaka (Sangkulirang, Sandaran, Kaliorang, Kaubun dan Karangan). Hal itu wajar, sebagian besar warga di sana merupakan para petani.
Sedangkan, tidak jalan setapak yang digunakan untuk mengangkut hasil panen. Apabila hujan sangat licin, tidak memungkinkan untuk dilintasi para petani. Hal inilah yang menjadi perhatian anggota Komisi B DPRD Kutim Dapil II Asfian Aswad.
Ya, mantan Ketua DPRD masa jabatan 2012-2014 itu memastikan, terdapat puluhan program pembuatan, peningkatan hingga pengerasan jalan untuk usaha tani yang tersebar di lima kecamatan tersebut.
“Masalah jalan ini kan menjadi keluhan hampir seluruh masyarakat,” kata politikus Demokrat itu, Senin (7/11/2022).
Dia bersyukur, dapat menjalankan program yang menjadi hajat para petani tersebut. Apalagi, kata dia, ada peningkatan kesejahteraan dengan terbangunnya jalan itu.
“Terutama bagi petani sawit. Mereka lebih mudah mengangkut hasil panennya,” terangnya.
Selain mengurangi biaya produksi, program tersebut juga secara tidak langsung menjadi penghasilan para petani.
“Kan kita ke lapangan, jadi tahu kesulitan mereka. Selama ini kendaraan yang kesulitan melintasi. Bahkan ada petani yang harus memikul hasil panennya,” ungkapnya.
Dengan program tersebut, tentu memudahkan mengangkut hasil panen. Sebab, kendaraan roda empat dapat melintas dengan aman.
“Kami juga mengadakan kendaraan roda tiga untuk mengangkut buah sawit. Masing-masing kelompok tani dapat satu. Secara bertahap akan diberikan kepada kelompok tani yang ada di Sangsaka,” pungkasnya. (adv/rk)